BUDDHA

Atimedho lahir pada tanggal 02 Juli 1967 di Prambanan, Jawa Tengah. Ia terlahir dengan nama Martoyo. Ia merupakan anak pertama dari delapan bersaudara, putra sulung pasangan bapak Sugino dan ibu Tukinah. Memasuki usia 18 bulan, ia dibawa merantau ke Desa Margorejo di Lampung. Di desa tersebut, ia menghabiskan masa kanak-kanaknya.

Sedari kecil ia sudah rajin mempelajari agama Buddha. Vihara Jinamargadipa, merupakan tempat Atimedho mengikuti kebaktian dan banyak mempelajari Buddha Dhamma. Setelah lulus SMA, ia memantapkan diri untuk melangkahkan kaki masuk dalam jalan Dhamma. Walaupun sempat tidak mendapat dukungan penuh dari keluarga untuk menjadi seorang samanera tetapi ia berhasil meyakinkan kedua orang tuanya.

Kemudian Pada tanggal 26 Oktober 1988 bertempat di Vihara Jakarta Dhammacakka tepat pukul 09.30 WIB, ia dan 11 temannya yang lain ditahbiskan menjadi seorang samanera oleh Y.M Bhikkhu Sukhemo Thera selaku Upajjhaya dan dibawah bimbingan (Acariya) Y.M Bhikkhu Sujato.

Dua tahun menempa diri dengan terus belajar,semakin meneguhkan hati ia untuk mengajukan permohonan guna diberikan kesempatan ditahbiskan menjadi seorang Bhikkhu. Bersama beberapa teman samanera lainnya, ia mengajukan permohonan kepada Sangha Theravada indonesia guna ditahbiskan menjadi Bhikkhu.

Bertempat di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya,pada tanggal 19 juli 1991, pukul 09.50.32 WIB, bersama dengan samanera lainnya yang mengajukan permohonan, Samanera Martoyo ditahbiskan menjadi seorang Bhikkhu dan mendapatkan nama ” Atimedho ” yang dalam bahasa Pali memiliki arti “Kebijaksanaan yang luhur”.

Atimedho aktif melakukan kunjungan ke provinsi-provinsi untuk melakukan pembinaan dan pelayanan.

http://segenggamdaun.com/2013/08/profil-bhikkhu-atimedho-mahathera/