Islam Dalam Kehidupan Keagamaan dan Kepercayaan Menak Sunda

  • 2021-08-18 09:16:15
  • Fifisari
  • Artikel Berita

Deskripsi Artikel
Agama ISLAM
Judul Artikel Islam Dalam Kehidupan Keagamaan dan Kepercayaan Menak Sunda
Pengarang/Penulis Muhammad Subarkah
Edisi 2020
Abstrak/Ringkasan Dalam kajian yang ditulis oleh DR Nina H Lubis mengenai sisi kebatinan elit sunda (Menak Sunda) disimpulkan bahwa pada abad ke-19 anak-anak menak banyak yang masuk pesantren pada usia remaja dengan harapan bahwa mereka akan menjadi pemeluk Islam yang taat. Pada saat itu Pemerintah Hindia Belanda menetapkan bupati sebagai kepala agama Islam di kabupatennya masing-masing dengan maksud agar bupati juga mengawasi perkembangan agama Islam terutama setelah terjadinya berbagai kerusuhan pada abad ke-19 yang dimotori oleh para kiai dari pesantren-pesantren yang tersebar di pedesaan. Sebagai kepala agama Islam di Kabupaten, para bupati ini harus menyelenggarakan acara-acara ritual maupun seremonial pada hari hari-hari besar Agama Islam bahkan pada saat Idul Fitri para bupati biasanya menggunakan jubah Arab (baju gamis) untuk lebih menonjolkan ke-Islamannya. Bupati yang terlalu menonjolkan kesalehannya bisa dicurigai bahkan menimbulkan konflik, sebagai contoh R.A.A. Wiranata-Kusumah bupati Priangan adalah salah satu contoh kasus. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa menampilkan diri bupati sebagai pemimpin pribumi yang taat beragama walaupun di satu sisi ia memiliki sifat seperti para leluhurnya yaitu memiliki istri yang berganti-ganti, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada abad ini pemahaman dan penghayatan pada agama Islam belum dilakukan secara maksimal.
Subjek/Kata Kunci Kebatinan;Elit Sunda;Menak Sunda;Agama Islam;Idul Fitri;Bupati;Pesantren;Hindia Belanda
Pengarang Tambahan
Tanggal Download 2021-06-09
Link Sumber https://republika.co.id/berita/qbt8kr385/islam-dalam-kehidupan-keagamaan-dan-kepercayaan-menak-sunda
File Digital