Abstrak/Ringkasan |
Kaum Muslim bersikap lebih kritis pada sains. Bahkan, ada percobaan menafsirkan
sains dalam perspektif Islam karena pada prinsipnya, Islam menegaskan perlunya
menfasirkan segenap aspek kehidupan selaras dengan keimanan. Dalam artian
bahwa ilmu dan pengetahuan mempunyai pengertian yang berbeda secara
mendasar. Pengetahuan dalam arti knowlegde adalah hasil daripada aktifitas
mengetahui, yaitu tersingkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa hingga tidak
keraguan terhadapnya. Tujuan utama pendukung sains Islam adalah menegaskan
bahwa Islam ataupun sains sama-sama bersandar pada sikap tertentu tentang
rasionalitas. Jenis rasionalitas yang digunakan oleh sains melibatkan kepercayaan
yang sama dengan yang ada pada agama. Pada saat tertentu, perlu ada pendekatan
yang berbeda terhadap sains yang selaras dengan masyarakat sekitarnya. Karena
itu, sains tidak lebih meyakinkan daripada agama. Keduanya sama-sama
melibatkan keyakinan tertentu pada serangkaian asas yang tak berdalil. Orang bisa
mengatakan bahwa sains tampaknya berhasil, tetapi demikian pula halnya dengan
agama. pencarian para ilmuwan muslim terhadap fenomena alam disebabkan fakta
bahwa mereka menganggap masalah sains ini merupakan salah satu cara terbaik
untuk lebih dekat dengan Allah. Sains sebenarnya dapat mempertebal keyakinan
dan keimanan. Namun demikian iman juga dapat digoyahkan oleh sains seandainya
dicampuradukkan dengan pemahaman agama. Pengkaitan fenomena alam dengan
ayat-ayat suci secara serampangan bisa jadi malah akan memberikan pemahaman
yang salah. Bagi para agamawan yang kurang memahami sains, tindakan ini akan
menyesatkan.
|